Wednesday, April 7, 2010

Dengungan Lirih Bumi

The Hum, Frekuensi Pengganggu Misterius




MANUSIA mendengkur itu biasa. Tapi, pernah dengar bumi mendengung? Nah, fenomena alam itu menjadi misteri yang belum terpecahkan. Keluarnya suara-suara "aneh" dari dalam bumi tersebut juga menjadi pertanyaan besar bagi manusia. Dari mana dan bagaimana dengungan yang disebut The Hum itu?

Berbagai macam tipikal suara ada di sekitar manusia. Mulai infrasonik, audiosonik, hingga ultrasonik. Di antara tiga suara tersebut, ada suara yang bisa didengarkan manusia dan ada yang terlalu kecil atau keras didengar manusia.

Sementara itu, The Hum masuk dalam kategori suara infrasonik. Kategori suara tersebut memiliki frekuensi yang rendah, sekitar 17 hertz hingga 0,001 hertz. Sebenarnya, manusia sangat sulit untuk mendengar suara pada frekuensi rentang itu. Namun, beberapa orang pernah dikabarkan mendengar The Hum.

Biasanya, manusia yang mendengar The Hum berada di tempat dengan kensunyian tingkat tinggi. Misalnya, dengan mematikan seluruh peralatan listrik, jauh dari jalan raya, atau gangguan suara binatang. Saat itu juga bisa terdengar suara lirih dan berbeda dengan biasanya. Maka, bisa dibilang suara itu merupakan dengungan bumi yang dimaksud di atas.

Fenomena yang tenar pada 1990 tersebut memang terasa sejak 1970-an. Hanya, pada 1970 dan 1980 fenomena tersebut belum bisa disimpulkan sebagai The Hum. Penelitian seputar fenomena itu pun belum dimulai.

Nah, pada 1990 di Amerika Utara fenomena serupa terjadi. Hal tersebut mulai jadi wacana publik warga Amerika Serikat. Itu berawal dari sebuah penelitian University of New Mexico atas komplain dari warga yang berada di daerah Taos, New Mexico. Mereka sering mendengar suara-suara aneh.

Nggak hanya itu, fenomena dengungan bumi juga terjadi di daerah Inggris (Britania Raya), yang dikenal dengan Bristol Hum. Berdasar keterangan para saksi, suara tersebut memang cukup lemah. Namun, sangat mengganggu kenyamanan di kala tidur.

Sejak adanya suara-suara itu, beberapa warga mengatakan tidak bisa tidur nyenyak. Pertanyaannya, mengapa terdengarnya di kala tidur? Frekuensi rendah memang tidak bisa terdengar di kala aktivitas manusia berada di jam-jam utama. Namun, pemecahan bagaimana suara itu bisa terdengar manusia dipengaruhi faktor lokasi.

Pada 2006, tepatnya 15 November, Dr Tom Moir dari University of Auckland, Selandia Baru, meneliti Auckland Hum. Dari penelitiannya tersebut, didapatkan frekuensi maksimal dari dengungan bumi. Besarnya bisa mencapai 56 hertz, bergantung lokasi. Faktor kedekatan dengan sumber berpengaruh terhadap frekuensi suara yang didengar.

Dr Davin Baguley, kepala audiologi Rumah Sakit Addenbrooke Cambridge, punya pendapat sendiri. Dia menyebut bahwa orang yang memiliki masalah dengan dengungan bumi disebabkan faktor fisik masing-masing.

Perlu diketahui, 2/3 waktu orang yang biasa mendengar The Hum dihabiskan di sekitar suara-suara penyebab The Hum. Secara tidak langsung, pendengaran manusia telah terbiasa dengan lingkungan sekitar. Misal, suara diesel yang bisa terbawa sampai dalam keadaan tenang. (che/bs/kkn)

Peristiwa Taos Hum tercatat dalam sepuluh misteri bumi yang kerap dimuat dalam media ilmiah. Hal tersebut tentu dipengaruhi karakter Taos Hum yang cukup besar dan kerap terjadi di daerah itu.

Taos Hum pun menjadi sorotan media. Salah satunya adalah program televisi Unsolved Mysteries. Taos Hum juga merupakan salah satu hal yang disebutkan dalam film seri yang penuh misteri, The X-Files.

Pengaruh-pengaruh sumber suara The Hum bergantung kegiatan yang mendominasi di area tersebut. Misalnya Kota Kokomo dan Bristol yang didominasi industri. Sedangkan The Hum di Hawaii lebih disebabkan aktivitas vulkanis.

Getaran suara yang dihasilkan tower pendingin di pabrik Daimler Chrysler mencapai 36 Hz. Sedangkan daerah pabrik Haynes International menghasilkan getaran 10 Hz. Sebuah fenomena The Hum di kota yang sama mampu terdengar dengan frekuensi yang berbeda.

Dengungan bumi atau The Hum di Inggris, yang dinamakan Bristol Hum, telah menyebabkan satu korban tewas. (che/bs/kkn)
sumber : jawapos.com

Artikel Terkait

Artikel lainnya close button minimize button maximize button

silahkan berikan komentar anda